Alex enggan berspekulasi, apakah kejadian ini berkaitan dengan pekerjaannya sebagai wartawan RMOL Bengkulu yang bertugas di Kabupaten Lebong. Ia menyerahkan pengusutan kasus itu kepada kepolisian.
Secara pribadi, Alex dan keluarga merasa tidak pernah terlibat masalah serius dengan siapapun. Ia hanya menjalankan pekerjaan seperti biasanya.
Alhamdulillah ada warga yang cepat melihat dan berteriak memanggil warga lainnya. Karena seandainya tidak ada warga yang melihat, mungkin bukan saja mobil tapi rumah orang tua saya juga ikut terbakar,\" bebernya.
Terkait peristiwa ini, Kapolres Lebong AKBP Andree Ghama Putra SH SIK melalui Kasat Iptu Teguh Ari Aji SIK membenarkan telah menerima laporan dari Alexander terkait terbakarnya mobilnya yang terparkir didepan rumah milik keluarganya.
Semua keterangan termasuk saksi-saksi yang yang melihat kejadian pertama kali akan diminta keterangan pendukung.
Laporan sudah kita terima dan tim penyidik sudah lakukan olah TKP dan mencari data pelengkap terkait kejadian tersebut,\" ujar Kasat.
Sementara itu salah satu Tokoh Masyarakat Kabupaten Lebong, Algodi Sumarjan mengecam adanya dugaan indikasi teror untuk melemahkan independensi jurnalis. Ia mendukung upaya kepolisian untuk mengungkap siapa dalang pembakaran tersebut.
\"Saya yakin ini ada kaitannya dengan sejumlah pemberitaan yang begitu kritis dari jurnalis Alexander. Untuk itu kami dari masyarakat mendukung upaya Polres Lebong, mengungkap dugaan teror yang dialami jurnalis,\" tegasnya.[top]
" itemprop="description"/>
Alex enggan berspekulasi, apakah kejadian ini berkaitan dengan pekerjaannya sebagai wartawan RMOL Bengkulu yang bertugas di Kabupaten Lebong. Ia menyerahkan pengusutan kasus itu kepada kepolisian.
Secara pribadi, Alex dan keluarga merasa tidak pernah terlibat masalah serius dengan siapapun. Ia hanya menjalankan pekerjaan seperti biasanya.
Alhamdulillah ada warga yang cepat melihat dan berteriak memanggil warga lainnya. Karena seandainya tidak ada warga yang melihat, mungkin bukan saja mobil tapi rumah orang tua saya juga ikut terbakar,\" bebernya.
Terkait peristiwa ini, Kapolres Lebong AKBP Andree Ghama Putra SH SIK melalui Kasat Iptu Teguh Ari Aji SIK membenarkan telah menerima laporan dari Alexander terkait terbakarnya mobilnya yang terparkir didepan rumah milik keluarganya.
Semua keterangan termasuk saksi-saksi yang yang melihat kejadian pertama kali akan diminta keterangan pendukung.
Laporan sudah kita terima dan tim penyidik sudah lakukan olah TKP dan mencari data pelengkap terkait kejadian tersebut,\" ujar Kasat.
Sementara itu salah satu Tokoh Masyarakat Kabupaten Lebong, Algodi Sumarjan mengecam adanya dugaan indikasi teror untuk melemahkan independensi jurnalis. Ia mendukung upaya kepolisian untuk mengungkap siapa dalang pembakaran tersebut.
\"Saya yakin ini ada kaitannya dengan sejumlah pemberitaan yang begitu kritis dari jurnalis Alexander. Untuk itu kami dari masyarakat mendukung upaya Polres Lebong, mengungkap dugaan teror yang dialami jurnalis,\" tegasnya.[top]
"/>
Alex enggan berspekulasi, apakah kejadian ini berkaitan dengan pekerjaannya sebagai wartawan RMOL Bengkulu yang bertugas di Kabupaten Lebong. Ia menyerahkan pengusutan kasus itu kepada kepolisian.
Secara pribadi, Alex dan keluarga merasa tidak pernah terlibat masalah serius dengan siapapun. Ia hanya menjalankan pekerjaan seperti biasanya.
Alhamdulillah ada warga yang cepat melihat dan berteriak memanggil warga lainnya. Karena seandainya tidak ada warga yang melihat, mungkin bukan saja mobil tapi rumah orang tua saya juga ikut terbakar,\" bebernya.
Terkait peristiwa ini, Kapolres Lebong AKBP Andree Ghama Putra SH SIK melalui Kasat Iptu Teguh Ari Aji SIK membenarkan telah menerima laporan dari Alexander terkait terbakarnya mobilnya yang terparkir didepan rumah milik keluarganya.
Semua keterangan termasuk saksi-saksi yang yang melihat kejadian pertama kali akan diminta keterangan pendukung.
Laporan sudah kita terima dan tim penyidik sudah lakukan olah TKP dan mencari data pelengkap terkait kejadian tersebut,\" ujar Kasat.
Sementara itu salah satu Tokoh Masyarakat Kabupaten Lebong, Algodi Sumarjan mengecam adanya dugaan indikasi teror untuk melemahkan independensi jurnalis. Ia mendukung upaya kepolisian untuk mengungkap siapa dalang pembakaran tersebut.
\"Saya yakin ini ada kaitannya dengan sejumlah pemberitaan yang begitu kritis dari jurnalis Alexander. Untuk itu kami dari masyarakat mendukung upaya Polres Lebong, mengungkap dugaan teror yang dialami jurnalis,\" tegasnya.[top]
"/>
RMOLSumut. Mobil milik Alexander, seorang wartawan Kantor Berita RMOL Bengkulu yang bertugas di Kabupaten Lebong, dibakar orang tak dikenal. Peristiwa yang bernuansa teror itu terjadi Jumat (14/6) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB,
Peristiwa itu sempat membuat heboh warga itu terjadi di rumah orang tua Alex di Desa Pelabuhan, Kecamatan Bingin Kuning. Kebakaran ini awalnya diketahui oleh seorang warga yang kebetulan lewat di depan rumah Alex.
Warga itu kaget melihat api menyala pada mobil bernomor polisi BD 1598 H tepatnya pada bagian lampu depan sebelah kiri. Melihat api yang berkobar, warga itu langsung berteriak dan memanggil warga sekitar yang tengah terlelap tidur. Berkat kerjasama warga, api dapat langsung dipadamkan.
Awalnya warga mengira kebakaran disebabkan oleh konsleting pada aliran listrik atau pengapian pada mobil. Namun, dugaan itu terbantahkan karena pada kap mobil tidak ada kepulan asap dan tanda-tanda bekas terbakar.
Lebih mencurigakan lagi, ditemukan sisa pampres yang beraroma pertalite menempel pada plastik bamper mobil yang terbakar. Temuan ini menimbulkan kecurigaan, ada orang yang sengaja hendak membakar mobil tersebut.
Melihat sisa kebakaran berbentuk pampers beraroma pertalite ada kecurigaan mobil saya sengaja dibakar, tapi saya tidak mau berspekulasi karena saya sudah serahkan ke penyidik Polres Lebong," ujar Alex seperti dilansir Kantor Berita RMOL Bengkulu, Jumat (14/6)
Alex enggan berspekulasi, apakah kejadian ini berkaitan dengan pekerjaannya sebagai wartawan RMOL Bengkulu yang bertugas di Kabupaten Lebong. Ia menyerahkan pengusutan kasus itu kepada kepolisian.
Secara pribadi, Alex dan keluarga merasa tidak pernah terlibat masalah serius dengan siapapun. Ia hanya menjalankan pekerjaan seperti biasanya.
Alhamdulillah ada warga yang cepat melihat dan berteriak memanggil warga lainnya. Karena seandainya tidak ada warga yang melihat, mungkin bukan saja mobil tapi rumah orang tua saya juga ikut terbakar," bebernya.
Terkait peristiwa ini, Kapolres Lebong AKBP Andree Ghama Putra SH SIK melalui Kasat Iptu Teguh Ari Aji SIK membenarkan telah menerima laporan dari Alexander terkait terbakarnya mobilnya yang terparkir didepan rumah milik keluarganya.
Semua keterangan termasuk saksi-saksi yang yang melihat kejadian pertama kali akan diminta keterangan pendukung.
Laporan sudah kita terima dan tim penyidik sudah lakukan olah TKP dan mencari data pelengkap terkait kejadian tersebut," ujar Kasat.
Sementara itu salah satu Tokoh Masyarakat Kabupaten Lebong, Algodi Sumarjan mengecam adanya dugaan indikasi teror untuk melemahkan independensi jurnalis. Ia mendukung upaya kepolisian untuk mengungkap siapa dalang pembakaran tersebut.
"Saya yakin ini ada kaitannya dengan sejumlah pemberitaan yang begitu kritis dari jurnalis Alexander. Untuk itu kami dari masyarakat mendukung upaya Polres Lebong, mengungkap dugaan teror yang dialami jurnalis," tegasnya.[top]
RMOLSumut. Mobil milik Alexander, seorang wartawan Kantor Berita RMOL Bengkulu yang bertugas di Kabupaten Lebong, dibakar orang tak dikenal. Peristiwa yang bernuansa teror itu terjadi Jumat (14/6) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB,
Peristiwa itu sempat membuat heboh warga itu terjadi di rumah orang tua Alex di Desa Pelabuhan, Kecamatan Bingin Kuning. Kebakaran ini awalnya diketahui oleh seorang warga yang kebetulan lewat di depan rumah Alex.
Warga itu kaget melihat api menyala pada mobil bernomor polisi BD 1598 H tepatnya pada bagian lampu depan sebelah kiri. Melihat api yang berkobar, warga itu langsung berteriak dan memanggil warga sekitar yang tengah terlelap tidur. Berkat kerjasama warga, api dapat langsung dipadamkan.
Awalnya warga mengira kebakaran disebabkan oleh konsleting pada aliran listrik atau pengapian pada mobil. Namun, dugaan itu terbantahkan karena pada kap mobil tidak ada kepulan asap dan tanda-tanda bekas terbakar.
Lebih mencurigakan lagi, ditemukan sisa pampres yang beraroma pertalite menempel pada plastik bamper mobil yang terbakar. Temuan ini menimbulkan kecurigaan, ada orang yang sengaja hendak membakar mobil tersebut.
Melihat sisa kebakaran berbentuk pampers beraroma pertalite ada kecurigaan mobil saya sengaja dibakar, tapi saya tidak mau berspekulasi karena saya sudah serahkan ke penyidik Polres Lebong," ujar Alex seperti dilansir Kantor Berita RMOL Bengkulu, Jumat (14/6)
Alex enggan berspekulasi, apakah kejadian ini berkaitan dengan pekerjaannya sebagai wartawan RMOL Bengkulu yang bertugas di Kabupaten Lebong. Ia menyerahkan pengusutan kasus itu kepada kepolisian.
Secara pribadi, Alex dan keluarga merasa tidak pernah terlibat masalah serius dengan siapapun. Ia hanya menjalankan pekerjaan seperti biasanya.
Alhamdulillah ada warga yang cepat melihat dan berteriak memanggil warga lainnya. Karena seandainya tidak ada warga yang melihat, mungkin bukan saja mobil tapi rumah orang tua saya juga ikut terbakar," bebernya.
Terkait peristiwa ini, Kapolres Lebong AKBP Andree Ghama Putra SH SIK melalui Kasat Iptu Teguh Ari Aji SIK membenarkan telah menerima laporan dari Alexander terkait terbakarnya mobilnya yang terparkir didepan rumah milik keluarganya.
Semua keterangan termasuk saksi-saksi yang yang melihat kejadian pertama kali akan diminta keterangan pendukung.
Laporan sudah kita terima dan tim penyidik sudah lakukan olah TKP dan mencari data pelengkap terkait kejadian tersebut," ujar Kasat.
Sementara itu salah satu Tokoh Masyarakat Kabupaten Lebong, Algodi Sumarjan mengecam adanya dugaan indikasi teror untuk melemahkan independensi jurnalis. Ia mendukung upaya kepolisian untuk mengungkap siapa dalang pembakaran tersebut.
"Saya yakin ini ada kaitannya dengan sejumlah pemberitaan yang begitu kritis dari jurnalis Alexander. Untuk itu kami dari masyarakat mendukung upaya Polres Lebong, mengungkap dugaan teror yang dialami jurnalis," tegasnya.[top]